Afinitas Elektron dan Penyimpangan Energi Afinitas Elektron
Pertama-tama, mari kita bahas apa itu afinitas elektron. Jadi, afinitas elektron adalah perubahan energi yang terjadi ketika sebuah atom menangkap atau melepaskan elektron. Keren, kan?
Nah, elektron pertama yang ditambahkan ke atom biasanya melepaskan energi karena ditarik oleh inti atom. Makanya, biasanya nilainya itu negatif, artinya ada energi yang dilepaskan, alias eksotermal. Contohnya, ketika atom klorin menangkap elektron, energi sebesar 349 kJ/mol dilepaskan. Wah, seru banget!
Tapi, jangan sampai bingung ya, karena ada juga yang nilainya positif, lho! Jadi, itu menandakan penyerapan energi, alias endotermal. Misalnya, ketika atom oksigen menangkap elektron kedua, butuh energi sebesar 843 kJ/mol. Cukup tinggi, kan?
Oke, sekarang mari kita bahas penyimpangan energi afinitas elektron. Nah, biasanya afinitas elektron kedua selalu positif, karena memang memerlukan energi tambahan. Tapi, ada beberapa yang punya afinitas elektron positif meskipun pada umumnya gas mulia itu punya afinitas elektron positif.
Contohnya, gas mulia seperti argon dan beberapa unsur lain seperti nitrogen, berilium, dan magnesium. Ini terjadi karena penambahan elektron bisa menyebabkan tolakan elektrostatik antara elektron yang baru dan yang sudah ada di orbital yang sama. Kompleks, kan?
Oh ya, jangan lupa, kecenderungan afinitas elektron itu bisa bervariasi tergantung pada letaknya di tabel periodik. Jadi, kalian bisa lihat bahwa afinitas elektron cenderung negatif dari kiri ke kanan dalam satu periode karena peningkatan muatan inti efektif.
Tapi, kecuali pada logam alkali di grup 1A, nilai afinitas elektron semakin positif dari atas ke bawah. Seru, kan?
Jadi, itulah sedikit cerita dari kami tentang afinitas elektron dan penyimpangan energi afinitas elektron. Semoga bisa membantu kalian memahami konsep ini lebih baik. Kalau masih ada yang bingung, jangan ragu untuk bertanya, ya!
Posting Komentar untuk "Afinitas Elektron dan Penyimpangan Energi Afinitas Elektron"